Senin, 09 Januari 2017

Menikmati keiindahan Gunung Gede Pangrango dengan menggunakan skyline terpanjang di dunia


Menurut informasi yang di dapat pada media tentang perancangan pembuatan skyline bahwa balai Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) berencana membangun skyline (kereta gantung) yang menghubungkan kawasan Bodogol, Desa Watesjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor hingga kawasan Cibodas, Cianjur hingga Gunung Gede sepanjang 30 kilometer.
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Suyatno Sukandar mengatakan, rencana pembangunan skyline disebut salah satu skyline terpanjang di dunia, karena dibangun membentang di atas hutan kawasan kawasan taman nasional.

"Menurutnya ia  sempat naik skyline di Australia, durasinya hanya 10 menit, dan paling panjang untuk saat ini hanya 15 kilometer, tapi rencana skyline yang akan kita bangun panjangnya 30 kilometer ini yang terpanjang di dunia.

Suyatno menambahkan, rencana pembangunan skyline sudah dilakukan studi kelayakan atau feasibility study (FS). Pengkajian kelayakan rencana pembangunan skyline pihaknya sudah mengkaji kontur tanah, sumber mata air, bahkan ketinggian pohon yang ada di kawasan taman nasional.

"Tahapan FS atau pengkajian proyek atau gagasan sangat perlu dan itu sudah kita lakukan. Sampai ketinggian pohon pun kita ukur, dan semuanya sudah bisa dilakukan serta aman jika proyek ini dibangun," jelasnya.
Pelaksanaan kajian kelayakan tersebut telah dilakukan dari tahun 2003, mulai dari Lembah Suryakencana Gunung Gede hingga Cibodas dan dilanjutkan sampai kawasan Bodogol, Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Proses pengkajian tersebut sudah selesai baru-baru ini, hanya tinggal menggandeng investor yang mau ikut bergabung menanamkan modalnya untuk pembangunan skyline terpanjang ini," tambahnya.

Diharapkan, rencana pembangunan skyline ini sendiri bertujuan agar masyarakat dapat menikmati keanekaragaman hayati dan cagar alam di TNGGP dari atas hutan.
"Impian kita dapat menikmati suasana cagar alam bahkan hewan liar seperti Macan melintas di kawasan taman nasional dari atas sehingga aman dan tidak merusak ekosiatem yang ada di kawasan TNGGP," ungkapnya.


Sumber : media online

1 komentar: